Thursday, January 2, 2014

Pertikan dari puisi HAMKA , 'Di Atas Runtuhan Melaka Lama'

Berapa pula penjual negeri

Mengharap emas perak bertimba

Untuk keuntungan diri sendiri

Biarlah bangsa menjadi hamba


Ini sebebnya umatkan jatuh

Baik dahulu atau sekarang

Inilah sebabnya kaki lumpuh

Menjadi budak belian orang


Sakitnya bangsa bukan di luar

Tetapi terhujum di dalam nyawa

Walau dinobat walau ditawar

Semangat hancur apalah daya


Janjian Tuhan sudahlah tajalli

Mulailah umat yang teguh iman

Allah tak pernah mungkirkan janji

Tarikh periwayat jadi pedoman


Tidaklah Allah mengubah untung

Suatu kaum dalam dunia

Jika hanya duduk termenung

Berpeluk lutut berputus asa


Malang dan mujur nasibnya bangsa

Turun dan naik silih berganti

Terhenyak lemah; naik perkasa

Bergantung atas usaha sendiri


Riwayat yang lama tutuplah sudah

Apakah guna lama terharu

Baik berhenti bermenung gundah

Sekarang buka lembaran baru


Habis sudah madahnya puteri

Ia pun ghaib khayal pun hilang

Tinggal penyair seorang diri

Dihadapan cahaya jelas membentang


Pantai Melaka klulihat riang

Nampaklah ombak kejar mengejar

Bangunlah Tuan belahan sayang

Seluruh Timur sudahlah sedar


Bercermin pada sejarah moyang

Kita sekarang mengubah nasib

Di zaman susah atau pun riang

Tolongan tetap dari yang Ghaib


Bangunlah kasih umat Melayu

Belahan asal satu turunan

Bercampur darah dari dahulu

Persamaan nasib jadi kenangan


Semangat yang lemah dibuang jauh

Jiwa yang kecil kita besarkan

Yakin percaya, iman pun teguh

Zaman hadapan, penuh harapan


Bukanlah kecil golonganmu tuan

Tujuh puluh juta Indonesia

Bukan sedikit kita berteman

Sudahlah bangun bumi Asia


Kutarik nafas, kukumpul ingatan

Aku pun tegak dari renungku

jalan yang jauh aku teruskan

Melukis riwayat safhat hidupku


Kota Melaka tinggallah sayang

Beta nak balik ke PulauPerca

Walau terpisah engkau sekarang

Lambat launnya kembali pula

Walaupun luas watang terbentang

Danau Maninjau terkenang jua


DI ATAS RUNTUHAN MELAKA LAMA

HAMKA



No comments: